Kamis, 06 Januari 2011

Satelit AS Jadi "Mayat Hidup" di Antariksa

Gambar satelit Iridium mengorbit di atas bumi (AP Photo/NASA)
 
VIVAnews - Sebuah satelit telekomunikasi buatan Amerika Serikat (AS) sejak bulan lalu dinyatakan menghilang dari orbit. Oleh para pengamat luar angkasa, benda itu kini dinamakan "Satelit Zombie" karena sudah tidak bisa dikendalikan dan justru mengancam satelit-satelit lain.

Laman Space.com mengungkapkan bahwa satelit bernama Galaxy 15 itu menghilang dari pantauan stasiun pengendali di Bumi sejak 5 April lalu. Tim pengendali berkali-kali mengirim sinyal perintah, namun selalu gagal.

Ian O'Neill, pengamat misi luar angkasa, mengungkapkan bahwa satelit itu kini ibarat mayat hidup (zombie), melayang-layang di antariksa secara tak terkendali. "Satelit demikian disebut satelit zombie atau 'zombiesats'," ujar O'Neill. 

"Para pakar sudah familiar dengan keberadaan zombiesats dan tahu bagaimana mengatasinya. Namun itu bukan berarti satelit itu tidak mendatangkan masalah," lanjut O'Neill dalam artikelnya di laman Discovery News.  

Perusahaan pembuat Galaxy 15, Orbital Science Corp., menduga bahwa kerusakan ciptaan mereka itu bisa jadi akibat pengaruh badai Matahari awal April lalu. Maka Galaxy 15 diduga mengalami kerusakan sehingga tidak dapat mematuhi perintah dari Bumi.

Namun, perangkat telekomunikasi satelit itu masih aktif. Kalangan pengamat pun mewanti-wanti bahwa Galaxy 15, yang dikhawatirkan sudah "bergerak liar," bisa mengganggu orbit satelit-satelit lain.

Akhir pekan lalu, tim pengendali mengirim suatu sinyal kuat ke Galaxy 15 agar tidak berfungsi dan tidak sampai mengancam satelit-satelit lain. 

Menurut Space.com, bila terlalu dekat dengan satelit lain, Galaxy 15 bisa mencuri gelombang satelit yang bersangkutan dan dapat mengganggu pengiriman sinyal ke para konsumen di Bumi. Itulah sebabnya tim pengendali berupaya "membunuh" Galaxy 15.  Namun percobaan pertama itu gagal.

Sebenarnya sudah ada puluhan zombiesats yang gentayangan di orbit geostasioner. Namun, mereka rata-rata bergerak ke salah satu dari dua titik, yaitu 105 derajat ke barat atau 75 derajat ke timur. Namun, tidak diketahui ke arah mana Galaxy 15 bergerak.

Namun, muncul dugaan bahwa Galaxy 15 tengah mendekati orbit yang dilewati satelit SES, yang mengirim sinyal ke Luksemburg. Maka, sinyal komunikasi di Luksemburg yang menggunakan satelit SES bisa terganggu.

Galaxy 15 diluncurkan melalui roket Ariane 5GS dari stasiun peluncuran di Guyana Prancis. Peluncuran berlangsung pada 13 Oktober 2005. (umi)
• VIVAnews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar